Audio

Mei 2017

Cinta kasih Penjaga Kebhinekaan
cinta-kasih-penjaga-kebinekaan
Indahnya Dhamma
Indahnya-Dhamma-Vihara-Buddha-Guna
Pesan Waisak 2561 BE / 2017
WAisak-2017-cinta-kasih-penjaga-kebhinekaan

April 2017

Hidup Sehat Itu BahagiaHidup-sehat-itu-bahagia
Fenomena Agama
fenomena-agama-vihara-buddha-guna
Empat jenis kelahiran
Empat-macam-kelahiran-Vihara-Buddha-Guna

Maret 2017

Meditasi, relaksasi batin dan jasmani
Meditasi,-relaksasi-batin-dan-jasmani

Februari 2017

Sila Adalah Fondasi Kemanusiaanb.-jayadhmmo

Januari 2017

Tiada Sedih, Tanpa Noda dan Penuh Damai. Itulah Berkah Utamab-suci-tiadasedih-tanpanoda-penuhdamai

 

Desember 2016

Bangkit Untuk SuksesB-Uggaseno-Bangkit
Yoniso Manasikara, Perenungan BijakHndaka-Yoniso

Oktober 2016

Hidup Yang Muliab-sucirano-thera-hidup-yang-mulia
Para Pemburu Dukkhab-sacchadhammo-para-pemburu-dukkha
Dana, PemberianB.-Indadharo
Perkawinan Yang Bahagiaromo-handy-prasetya-perkawinan-yang-bahagia

 

Agustus 2016

Paling Dikasihib-sakkhadhammo-yang-paling-dikasihi
Bahagia Anak Bahagia Orangtuasherlie-mirani-bahagia-anak-bahagia-orangtua

 

 

Pengumuman Vihara Buddha Guna

Pengumuman Ceramah Dhamma

Hadiri Ceramah Dhamma

Pada Puja Bhakti Minggu 16 Oktober 2016 

oleh Pmy. Handy Prastya

Tema : Perkawinan Yang Bahagia

16-0ktober-2016

“Berbahagialah perkawinan saling mencinta

Suami istri yang saling mengerti sama setia

Pada saling harga menghargai

Pada saling hormat menghormati

Saling percaya saling membantu

Tu’lah perkawinan berbahagia

Cinta sucilah berkah mulia tuk perkawinan

Suka dan duka dirasa bersama tetap setia

Pada saling harga menghargai

Pada saling hormat menghormati

Saling percaya saling membantu

Tu’lah perkawinan berbahagia”

~B. Girirakhito~

Gedung Timur

Ruang Sekolah Minggu, Ruang Makan dan Dapur

Terletak di timur bangunan utama, gedung ini berfungsi sebagai toilet di basement, ruang makan dan dapur di lantai 1 dan Ruang Sekolah Minggu Buddhis di lantai 2. Tampak dalam foto di atas adalah Eksterior dan Ruang Sekolah Minggu yang menampung 30 orang siswa.

dapur

Dengan lahan yang terbatas namun tuntutan fungsi dan keterbukaan lahan hijau yang cukup, ruang-ruang dirancang sesuai kebutuhan. Seperti ruang makan dan dapur yang dibutuhkan untuk menunjang acara yang diselenggarakan. Selasar lantai dasar bangunan utama juga difungsikan sebagai tempat duduk-duduk dan makan yang mengesankan suasana santai.

Wisma Umat

Bangunan Untuk Penginapan Umat

wumat

Wisma umat berada dibagian timur, belakang bangunan utama, berfungsi pelayanan penginapan bagi umat yang memerlukan, serta penginapan bagi umat bila mengadakan acara di vihara ini. Bangunan ini terdiri dari 1 (satu) lantai yang dilengkapi ruang tidur dan toilet.

Terdiri dari 4 kamar dilengkapi ranjang susun dan dapat memuat 8 orang jadi total 36 orang. Toilet tersedia 6 kamar. Ruangan ini dapat diatur fleksibel untuk pria dan wanita.

 

Relief Selasar Lantai 2

 

KEMULIAAN, KEJAYAAN & KESEMPURNAAN SEORANG BUDDHA

            Setelah meninjau lantai dasar dari bangunan utama ini yang menceritakan tentang “Sungguh Sulitnya Kelahiran Seorang Buddha “ berkaitan dengan Naga Erakapatta dan menyangkut kesatuan dari kisah bangunan utama Vihara Buddha Guna ini, kembali melalui tangga lantai 2 bangunan ini dijumpai selasar tepatnya sebelah kiri dan kanan Relief Buddha Kicca Dihiasi beberapa relief mengetengahkan Kisah Sang Buddha, diantaranya:

(Gambar denah Relief)

  1. Kisah tentang kelahiran Sang Boddhisatta Gotama, kemuliaan lahirnya seorang Boddhisatta Buddha Gotama.
  2. Kisah tentang kejayaan Seorang Buddha yang menunjukan Mujizat/Ganda Yamaka Patihariya di Kapilavatthu.
  3. Kisah tentang kejayaan Seorang Buddha yang menunjukan Mujizat/Ganda Yamaka Patihariya di Taman Nigroda.
  4. Kisah tentang kesempurnaan seorang Buddha yang mencapai Mahaparinibbana di Pohon Sala Kembar di Kusinara.

 

 

Relief Kelahiran Pangeran Sidhatta

 

KELAHIRAN CALON BUDDHA / BODDHISATTA SIDHATTA GOTAMA

PADA BULAN PURNAMA SIDDHI, BULAN WAISAK TAHUN 623 SM DI TAMAN LUMBINI.

(Gambar Relief)

AKULAH YANG TERTINGGI DI ANTARA SEMUA MAKHLUK DI TIGA ALAM !

AKULAH YANG TERBESAR DI ANTARA SEMUA MAKHLUK DI TIGA ALAM !

AKULAH YANG TERMULIA DI ANTARA SEMUA MAKHLUK DI TIGA ALAM !

INILAH KELAHIRAN-KU YANG TERAKHIR

TIDAK ADA KELAHIRAN KEMBALI BAGI-KU !

 

 

Relief Yamaka Patihariya /

SANG BUDDHA MENUNJUKAN MUKJIZAT GANDA DI TAMAN NIGRODA

(Gambar)

SAAT PERTAMA KALI SANG BUDDHA

BERSAMA DUA PULUH RIBU ARAHAT

MENGUNJUNGI KELUARGA ISTANA DI KAPILAVATTHU.

UNTUK MENUNDUKAN KECONGKAKAN KAUM KSATRIA,

PANGERAN DAN PUTRI SUKU SAKYA.

 

 Relief Yamaka Patihariya 2

SANG BUDDHA MENUNJUKAN MUKJIZAT GANDA DI DEKAT POHON MANGGA PUTIH KANDAMBA

(Gambar)

DI HADAPAN KAUM PERTAPA (KAUM BRAHMANA)

YANG MEMILIKI PANDANGAN SALAH,

SANG BUDDHA MENUNJUKAN KEAJAIBAN GANDA,

UNTUK MEYAKINKAN PARA SISWA-NYA DAN SEMUA MAKHLUK,

AKAN KEBENARAN DHAMMA DAN KESEMPURNAAN SEORANG BUDDHA.

 

Relief Maha Parinibbana

MAHAPARINIBBANA BUDDHA GOTAMA

PADA BULAN PURNAMA SIDDHI, BULAN WAISAK TAHUN 543 SM.

DI BAWAH POHON SALA KEMBAR DI KUSINARA

(Gambar)

“PARA BHIKKHU SEKARANG SAYA MENYATAKAN PADA KALIAN;

SEGALA HAL YANG TERKONDISI PASTI AKAN HANCUR

BERJUANGLAH DENGAN PENUH KESADARAN”

Lantai Dasar Bangunan Utama

lttdasr

Dari canopy lantai 2 menuju lantai dasar (lt.1) bangunan utama dihubungkan dengan dua buah tangga dan bermuara pada satu tangga. Keberadaan lantai ini tidak terlepaskan dengan konsep perancangan bangunan yang edukatif, karena memasuki Ruang Dhamma Hall yang juga dikenal dengan Ruang Dana terpahat indah di atas pintu masuk ; bait Dhammapada 182 dan 237 yang mengingatkan kita untuk bergegas mengikuti Ajaran Sang Guru karena sungguh sulit terlahir sebagai manusia.

Demikian pula tepat di atas bordes tangga menuju lantai 2 terpahat indah Inti Sari Ajaran Buddha yang diuraikan pada Dhammapada 183 yang dikenal dengan Dana – Sila – Bhavana. Sangat tepat karena lantai 2 di Dhammasala Dhamma Mandira dikenal pula dengan Ruang Sila untuk memohon Sila dan di lantai 3 Dhammasala Velluvana dikenal Ruang Bhavana untuk melatih bhavana.

(Gambar Pintu Utama Dhamma Hall)

Pintu utama Dhamma Hall terukir indah Dhammapada 182 dan 183

(Gambar Ruang Dhamma Hall)

Gambar Ruang Dhamma Hall yang juga dikenal Ruang Dana & tangga penghubungnya.

(Gambar ukiran Dhammapda 183)

Inti Ajaran Sang Buddha yang terukir indah seperti diuraikan dala Dhammpada 183

(Gambar pandangan menuju tangga)

Pandangan menuju tangga yang terpajang papan Ukir Inti Ajaran Sang Buddha.

Pintu Masuk Ruang Dhamma Hall

DHAMMAPADA 182 – 237

kicco

KICCHO MANUSSAPATILÂBHO,

KICCAM MACCÂNA JIVITÂÑ,

KICCCHAM SADDHAMMA SAVANAÑ,

KICCHO BUDDHÂNAÑ UPPÂDO.

 

SUNGGUH SULIT UNTUK DAPAT DILAHIRKAN SEBAGA MANUSIA,

SUNGGUH SULIT KEHIDUPAN MANUSI,

SUNGGUH SULIT UNTUK DAPAT MENDENGARKAN AJARAN BENAR,

BEGITU PULA, SUNGGUH SULIT MUNCULNYA SEORANG BUDDHA.

 

HARD IS TO BE BORN AS A MAN

HARD IS TO THE LIFE OF IMMPORTALS,

HARD IS IT TO HEAR THE TRUTH SUBLIME,

HARD AS WELL IS THE BUDDHA’S RISE.

DHAMMAPADA 183

UPANÂTAVAYO VA DÂNISI,

SAMPAYÂTO SI YAMASSA SANTIKE,

VÂSOPI CA TE NATTHI ANTARÂ,

PÂTHEYYAMPI CA TE BA VIJJATI.

 

SEKARANG KEHIDUPANMU TELAH MENDEKATI AKHIR,

DAN ENGKAU TELAH BERJALAN MENUJU RAJA KEMATIAN (YAMA),

TIDAK ADA TEMPAT BERHENTI BAGIMU DI PERJALANAN,

SEDANGKAN ENGKAU BELUM MEMILIKI BEKAL UNTUK PERJALANANMU.

 

YOUR LIFE IS COME NEAR TO AN END NOW,

TO THE PRESENCE OF DEATH YOU ARE SETTING OUT,

NO HALTING PLACE IS THERE FOR YOU ON THE WAY,

AND PROVISION FOR YOUR JOURNEY YOU HAVE NONE.

 

DHAMMAPADA 237

Dhammapada 182 dan 237 dipilih untuk ditempatkan pada pintu masuk Dhamma Hall untuk mengingatkan dan menyadarkan diri kita untuk segera bergegas mengikuti Ajaran Sang Guru Agung Sang Buddha, karena keberkahan kita telah dapatkan, lahir sebagai manusia, berjumpa dengan Ajaran kebenaran (Dhamma),. Sungguh merupakan suatu berkah bila kita dapat menjalankan ajaran ini dan akhirnya dapat meealisasikan-Nya.

  Dhamma Hall

RUANG SERBA GUNA (RUANG DANA)

(Gambar Ruang Dana)

Dhamma Hall yang juga diberi nama Ruang Dana difungsikan sebagai ruang serba guna khusus untuk kegiatan-kegiatan Dhamma, seperti seminar, talk show, pesamuan, workshop/pelatihan, yang berkapasitas 250 orang dengan penataan gaya theater. Dengan selasar yang cukup lebar dan taman yang ditata indah serta ruang makan disebelah timurnya, membuat ruangan ini cukup fungsional.

Dhamma Hall

RUANG KANTOR DAN RADIO

(Gambar)

Ruangan “sayap” Dhamma Hall

Di bagian belakang Dhamma Hall (sayap ruangan ini) terdapat 2 ruangan yang difungsikan sebagai ruang kantor di sebelah barat dan direncanakan sebagai studio radio Dhamma ruangan yang di sebelah timur.

 Dhamma Hall

DHAMMAPADA 183

(Gambar ukiran Dhammapada 183)

 

SABBAPAPÂSA AKARANAÑ

KUSALASSAUPASAMPADÂ

SACITTAPARIYODAPANAÑ

ETAÑ BUDDHÂNA SÂSANAÑ

 

TINGGALKAN SEGALA KEJAHATN,

SENANTIASA KEMBANGKAN KEBAJIKAN,

SUCIKAN HATI DAN PIKIRAN,

INILAH AJARAN PARA BUDDHA

 

ABSTENION FROM ALL EVIL,

CULTIVAION OF THE WHOLESOME,

FURIFICATION OF THE MIND,

THIS IS TEACHING OF THE BUDDHAS.

Dhammasalla Dhamma Mandira – Ruang Sila

KEMEGAHAN SEORANG RAJADIRAJA

dhammaraja

Dhammasala Dhamma Mandira didesain bagaikan sebuah istana dan Sang Buddha duduk di Singgasana Sakka Rajadewa sebagai kelanjutan kisah Keajaiban Kembar yang dipertunjukan oleh Sang Buddha dihadapan para pertapa sesat di dekat Pohon Mangga Putih Kandamba, kemudian Beliau menuju Surga Tavatimsa untuk mengajarkan Abhidhamma kepada para dewa dan brahma Khususnya kepada Ibunda-Nya Ratu Siri Mahamaya yang terlahir disana. Dhammasala Dhamma Mandira juga mengingatkan bahwa sebelumnya Beliau adalah seorang raja dan setelah menjadi Buddha, Beliau menjadi tertinggi dari kaum Ksatria manapun juga.

Keindahan dan kemegahan yang ditampilkan dalam Dhammasala Dhamma Mandira dapat dirasakan siang maupun malam hari. Keindahan altar dan berkah Sang Buddha disimbolkan pada 8 Lambang Keberuntungan yang dipajang pada kanan dan kiri altar.

  

Buddha Rupang

Dhammasala Dhamma Mandira

Dhammasaladhammamandira
Kegiatan Puja Bhkati Minggu

 

 

8 Victory Sign

8 Lambang Keberuntumgan

(Gambar 8 Lambang)

Kehadiran Seorang Buddha membawa berkah bagi semesta alam, berkah ini digambarkan sebagai keberuntungan yang disimbolkan dengan 8 Lambang Keberuntungan (8 Victory Sign)

  1. PAYUNG

Memillki arti sebagai simbol kekuasaan atau kemegahan sebagai simbol religius untuk pelindung melawan panas dari perbuatan jahat/ kilesa.

 

  1. SEPASANG IKAN EMAS

Melambangkan kebahagiaan karena memiliki kebebasan sempurna di dalam air. Simbol kesuburan dan kekayaan berlimpah serta melambangkan kesatuan dan kesetiaan hubungan perkawinan.

 

  1. BEJANA / JAMBANGAN

Arti simbolis sebagai tempat penyimpanan harta benda yang tak bisa habis isinya, secara spiritual jambangan sering dihubungkan dengan kepemilikan kemampuan luar biasa.

 

  1. BUNGA LOTUS

Bunga lotus sebagai simbol dari kesucian, walaupun lotus memiliki akar di dalam lumpur dalam sebuah kolam dan danau, ia memunculkan kecantikan dari bunganya tanpa noda di permukaan air.

 

  1. KERANG SIPUT

Sebagai simbol kemasyuran yang terdengar dan tersebar ke segala penjuru seprti suara suara terompet siput tersebut.

 

  1. SIMPUL TAK BERUJUNG

Sebagai simbol gerakan dan ketenangan, tentang kesadaran yang tinggi dan kesalarasan seimbang sepenuhnya, dianggap berhubungan dengan keadaan yang baik di masa datang yang mempunyai akar penyebab di masa sekarang.

 

  1. PANJI / BENDERA

Sebagai simbol kemenangan terhadap perselisihan paham, ketidakharmonisan atau rintangan. Kemenangan pengetahuan kebijaksanaan atas ketidak-tahuan atau rintangan kebahagiaan. Sebagai simbol harapan untuk membawa keabadian, kekekalan kebahagiaan duniawi yang “cepat berlalu” dan tentang kebahagiaan tertinggi.

 

  1. RODA DHAMMA

Dhamma mencakup semua dan lengkap di dalamnya. Tidak ada awal dan akhir, dan sekaligus dalam gerakan (berputar) dan diam. Sebagai simbol pernyataan kelengkapan dan kesempurnaan dari ajaran, dan keinginan agar ajara-Nya tersebar lebih luas.

Pintu Dhammasala Dhamma Mandira

 pintu-mask

SIRIPADA – TAPAK KAKI BUDDHA

Setelah disuguhkan relief tentang Kehidupan Sang Buddha secara singkat melalui selasar yang kiri kanan dihiasi dengan jendela motif Bunga Sala dan ekor Naga Erakapatta akan dijumpai pintu menuju ruang dalam Dhamma Sala Dhamma Mandira.

Pintu yang diatasnya dihiasi dengan Bunga Lotus dan tutup pintu berhiaskan Siri Pada (Tapak Kaki) Sang Buddha mengandung arti dengan pikiran yang suci marilah kita mengikuti jejak Guru Agung Sang Buddha. Ini sangat tepat karena pintu ini mengantarkan menuju Ruang Sila  dan Ruang Bhavana.

(Gambar Siri Pada)

Buddhapada atau Siri Pada memiliki pesan

“Mari Kita Ikuti Jejak Sang Buddha, Mari Kita Praktikan Dhamma”.

 

 

Lantai 3 Dhammasala Velluvana

VIEW LEPAS BEBAS – HIJAU BUKIT DAN BIRU AIR

(Gambar)

Memasuki lantai dhammasala Velluvana yang dihubungkan oleh tangga dari lantai 2 terdapat teras sebagai ruang jeda untuk beristirahat melihat bukit di arah utara vihara yang hijau maupun lautan lepas membiru di arah timur. Sebuah puncak dan suasana ditampilkan membuat suasana yang lega dan lepas. Sebuah puncak dari squnze & serial vision  yang mengagumkan, menyajikan keindahan alam.

RUANG BHAVANA 

(Gambar)

dari teras Dhammasala Velluvana terlihat pintu masuk terukir indah 2 Bidadari yang membawa amisa puja sebagai penghormatan kepada Sang Buddha. Di kedua sisinya terdapat ukiran yang menjelaskan usaha dan perjuangan untuk menyempurnakan menjadi Boddhisatta dan mencapai ke – Buddha – an yaitu 10 Parami dan Boddhipakiya Dhamma serta Para Sammasambuddha yang telah merealisasi Sang Jalan tersebut.

Buddha Vamsa

(Gambar)

Terukir indah Buddhavamsa yaitu silsilah Para Sammasambuddha yang telah mencapai ke – Buddha – an dengan usaha sendiri dan membabarkan Dhamma sebelum Sammasambuddha Gotama. Buddha Gotama menyatakan tekadnya pada masa Buddha Dipankara.

Prami & Boddhipakiyadhamma

(Gambar)

10 Parami dan 37 Boddhipakiya Dhamma yang harus disempurnakan dan harus direalisasikan oleh seorang Boddhisatta untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

Dhammasala Velluvana

KEINDAHAN PINTU MASUK YANG BERMAKNA

(Gambar)

Daun pintu Dhammasala Velluvan dengan motif Bidadari yang membawa amisa puja, bila pintu terbuka maka dari dalam ruangan terlihat kedua bidadari mengiringi Dewa Brahma Sahampati memohon agar Sang Buddha Membabarkan Dhamma.

KAGUNGAN SORANG RAJANYA PARA PERTAPA

   (Gambar)

 Interior Dhammasala Velluvana didesain dengan suasan hutan, pepohonan dan almari yang menyerupai pondok, Pohon Bodhi kembar dan hutan bambu keemasan menambah asri suasana terinspirasi dari taman Cittalata milik Dewa Sakka.

Sang Pertapa Agung dengan kedua siswa utama yaitu Y.A. Sariputta Thera dan Y.A. Moggalana Thera diwujudkan dalam Buddha Rupang yang difinishing berbeda, bukan menggunakan polesan warna emas namun menggunakan warna putih mutiara yang mengesankan kesederhanaan namun memancarkan keagungan.

Fungsi dari ruang ini sebelumnya disebut dengan Ruang Uposathagara untuk ritual para Bhikkhu, ruang yang juga diberi nama Ruang Bhavana kini juga difungsikan sebagai tempat untuk bermeditasi dan menyimpan perlengkapan Para Bhikkhu, 2 (dua) set komplit Kitab Suci Tipitaka yang baru ada di Bali. Kitab Suci Tipitaka tersebut dalam 2 bahasa yaitu Bahasa Pali dan Bahasa Inggris dan ke dapan akan dilengkapi dengan bahasa negara Buddhis lainya. Kitab Tipitaka berbentuk lontar yang langka dari Myanmar pun disimpan di sini.

Ruangan ini sangat istimewa dengan adanya Roda Dhamma terbuat dari 5 unsur logam (Panca Datu) diantaranya terdapat emas, total berta Roda Dhamma ini ± 200 kg terletak pada dome (Plafond).

Roddha Dhamma

(Gambar)

 Roda Dhamma seberat ± 200 kg yang terbuat dari 5 unsur logam (Panca Datu) diantaranya emas, dipasang pada dome. Suasana plafond di malam  hari dengan penataan cahaya, Roda Dhamma memancarkan 8 (delapan) sinar sesuai dengan jumlah rodanya melambangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan “ Atta Ariya Magga”/Middle Way.

Altar Dhammasala Velluvana

KAGUNGAN SORANG RAJANYA PARA PERTAPA

                          (Gambar)                                                                          (Gambar)

Altar pada siang hari, indah menawan                   Altar pada malam hari, agung mempesona

(Gambar)

BUDDHA RUPANG

                      Putih Mutiara

 

 

(Gambar)

Empat buah almari yang menyerupai pondok di tengah hutan, difungsikan untuk menempatkan Kitab Suci Tipitaka, baik berupa kitab maupun berupa lontar. Juga untuk menempatkan barang-barang yang digunakan oleh Seorang Samana dalam kehidupanya sehari-hari.

 

7 (Tujuh Relief)

7 (TUJUH) MINGGU SETELAH PENCERAHAN AGUNG

Menyempurnakan Keagungan Sang Maha Samana mencapai ke – Buddha – an pada tembok eksterior Dhammsala Velluvana yang dapat dijumpai melalui selasar yang juga berfungsi sebagai lintasan Padakkhina / Pradaksina searah jarum jam, terukir 7 (tujuh) Relief yang mengisahkan tentang 7 (tujuh) minggu setelah Pencerahan Agung. Relief-relief inilah menjadi squenz dari bangnan ini. Dari halaman parkir vihara, namun setelah masuk ke bangunan sejenak terlupakan dan setelah berada di lantai atas bangunan  maka relief ini dapat dinikmati kembali.

MINGGU PERTAMA

minggu-1

Sang Buddha duduk bermeditasi di bawah Pohon Bodhi menikmati kebahagiaan kebebasan (Vimutisukkha) minggu ini dikenal dengan Pallanka Sattaha, karena Yang Terberkahi tetap duduk di tahta tak terkalahkan (Aparajita Pallanka) di kaki Pohon Bodhi. Peristiwa ini dikenal dengan Pallanka Sattaha.

MINGGU KEDUA

minggu-2

Sang Buddha selama seminggu memandangi Pohon Bodhi  tanpa berkedip sebagai tanda terima kasih terhadap Pohon Bodhi yang telah menaungi Beliau, peristiwa ini dikenal dengan Animisa Sattaha.

MINGGU KETIGA

minggu-3

Sang Buddha berjalan mondar-mandir di Jembatan Permata (Ratanacankama) di udara yang diciptakn sendiri untuk menghapus karagu-raguan para dewa tentang pencapaian Beliau. Ini dikenal dengan Ratanacankama.

MINGGU KEEMPAT

minggu-4

Sang Buddha duduk bersila di wisma permata (Ratanaghara) ciptaa-Nya sendiri, Beliau merenungi Abhidhamma, Membuat pikiran dan tubuh-Nya murni hingga memancarkan 6 warna cahaya (Chabbannaramsi). Peristiwa ini dikenal dengan Ratanaghara.

MINGGU KELIMA

minggu-5

Sang Buddha duduk bersila di kaki Pohon Banyan Ajapala (Beringin) menikmati kebebasan pembebasan. Saat ini muncul tiga Putri Mara yaitu Tanha, Arati, Raga menggoda dengan kemolekan tubuhnya, namun beliau tak tergoda, ini dikenal dengan Ajapala Sattaha.

MINGGU KEENAM

minggu6

Sang Buddha bermeditasi di kaki Pohon Mucalinda. Saat ini terjadi hujan lebat seekor Raja Naga Perkasa yang perkasa melilitkan badanya sebanyak tujuh kali dan melindungi Sang Buddha. Peristiwa ini dikenal dengan Mucalinda Sattaha.

MINGGU KETUJUH

minggu7

Sang Buddha duduk bermeditasi di kaki Pohon Rajayatana Mmenikmati Kebahagiaan Pembebasan. Dikenal dengan Rajayatana Sattaha. Demikian Sang Terberkahi melewati 7 (tujuh) minggu setelah Pencerahan Agung.