VIEW LEPAS BEBAS – HIJAU BUKIT DAN BIRU AIR
(Gambar)
Memasuki lantai dhammasala Velluvana yang dihubungkan oleh tangga dari lantai 2 terdapat teras sebagai ruang jeda untuk beristirahat melihat bukit di arah utara vihara yang hijau maupun lautan lepas membiru di arah timur. Sebuah puncak dan suasana ditampilkan membuat suasana yang lega dan lepas. Sebuah puncak dari squnze & serial vision yang mengagumkan, menyajikan keindahan alam.
RUANG BHAVANA
(Gambar)
dari teras Dhammasala Velluvana terlihat pintu masuk terukir indah 2 Bidadari yang membawa amisa puja sebagai penghormatan kepada Sang Buddha. Di kedua sisinya terdapat ukiran yang menjelaskan usaha dan perjuangan untuk menyempurnakan menjadi Boddhisatta dan mencapai ke – Buddha – an yaitu 10 Parami dan Boddhipakiya Dhamma serta Para Sammasambuddha yang telah merealisasi Sang Jalan tersebut.
Buddha Vamsa
(Gambar)
Terukir indah Buddhavamsa yaitu silsilah Para Sammasambuddha yang telah mencapai ke – Buddha – an dengan usaha sendiri dan membabarkan Dhamma sebelum Sammasambuddha Gotama. Buddha Gotama menyatakan tekadnya pada masa Buddha Dipankara.
Prami & Boddhipakiyadhamma
(Gambar)
10 Parami dan 37 Boddhipakiya Dhamma yang harus disempurnakan dan harus direalisasikan oleh seorang Boddhisatta untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Dhammasala Velluvana
KEINDAHAN PINTU MASUK YANG BERMAKNA
(Gambar)
Daun pintu Dhammasala Velluvan dengan motif Bidadari yang membawa amisa puja, bila pintu terbuka maka dari dalam ruangan terlihat kedua bidadari mengiringi Dewa Brahma Sahampati memohon agar Sang Buddha Membabarkan Dhamma.
KAGUNGAN SORANG RAJANYA PARA PERTAPA
(Gambar)
Interior Dhammasala Velluvana didesain dengan suasan hutan, pepohonan dan almari yang menyerupai pondok, Pohon Bodhi kembar dan hutan bambu keemasan menambah asri suasana terinspirasi dari taman Cittalata milik Dewa Sakka.
Sang Pertapa Agung dengan kedua siswa utama yaitu Y.A. Sariputta Thera dan Y.A. Moggalana Thera diwujudkan dalam Buddha Rupang yang difinishing berbeda, bukan menggunakan polesan warna emas namun menggunakan warna putih mutiara yang mengesankan kesederhanaan namun memancarkan keagungan.
Fungsi dari ruang ini sebelumnya disebut dengan Ruang Uposathagara untuk ritual para Bhikkhu, ruang yang juga diberi nama Ruang Bhavana kini juga difungsikan sebagai tempat untuk bermeditasi dan menyimpan perlengkapan Para Bhikkhu, 2 (dua) set komplit Kitab Suci Tipitaka yang baru ada di Bali. Kitab Suci Tipitaka tersebut dalam 2 bahasa yaitu Bahasa Pali dan Bahasa Inggris dan ke dapan akan dilengkapi dengan bahasa negara Buddhis lainya. Kitab Tipitaka berbentuk lontar yang langka dari Myanmar pun disimpan di sini.
Ruangan ini sangat istimewa dengan adanya Roda Dhamma terbuat dari 5 unsur logam (Panca Datu) diantaranya terdapat emas, total berta Roda Dhamma ini ± 200 kg terletak pada dome (Plafond).
Roddha Dhamma
(Gambar)
Roda Dhamma seberat ± 200 kg yang terbuat dari 5 unsur logam (Panca Datu) diantaranya emas, dipasang pada dome. Suasana plafond di malam hari dengan penataan cahaya, Roda Dhamma memancarkan 8 (delapan) sinar sesuai dengan jumlah rodanya melambangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan “ Atta Ariya Magga”/Middle Way.
Altar Dhammasala Velluvana
KAGUNGAN SORANG RAJANYA PARA PERTAPA
(Gambar) (Gambar)
Altar pada siang hari, indah menawan Altar pada malam hari, agung mempesona
(Gambar)
BUDDHA RUPANG
Putih Mutiara
(Gambar)
Empat buah almari yang menyerupai pondok di tengah hutan, difungsikan untuk menempatkan Kitab Suci Tipitaka, baik berupa kitab maupun berupa lontar. Juga untuk menempatkan barang-barang yang digunakan oleh Seorang Samana dalam kehidupanya sehari-hari.