Bangunan Utama (Main Building)

RENOVASI BANGUAN UTAMA

Penambahan Canopy dan Selasar Bangunan Utama

Penambahan Canopy dan selasar dimaksudkan untuk memberikan akses langsung menuju Dhammasala bagi pengunjung, hal ini berdasarkan evaluasi purna huni kondisi entrance yang ada sekarang terskesan naik turun oleh permaianan tangga dan kurang berkesan mengundang.

Pembangunan canopy dan selasar diharapkan mampu memberikan kesan mengundang yang kuat dan mengharapkan umat/pengunjung menuju Dhammasala, melalui selasar yang dibuat baru melalui tangga menuju lantai dasar. Demikian pula canopy yang menggunakan elemen dekoratif yang Buddhistis akan memperindah dan memperkuat penampilan vihara ini.

 Renovasi Lantai 1,2,3

Interior maupun ekterior lantai ini direnovasi total, bahkan di lantai dasar yang sebelumnya terbagi menjadi ruang dengan grid bentang 4 meter dirubah total agar berfungsi sebagai Dhamma Hall dengan bentang 8 meter.

Pada lantai 2 dan 3 yang difungsikan sebagai Dhammasala Dhammamandira (lantai 2) dibuat terbuka untuk sirkulasi udara dan perluasan ruangan dan Dhammasala Velluvana (lantai 3) dibuat semakin indah dan fungsional. Mulai dari lantai, tembok, plafond direnovasi, bahkan untuk atap lantai 3 diperbaiki khusus pada plat untuk mengatasi kebocoran. Demikian pula altar masing-masing ruangan ini didesain menggunakan konsep yang memperkuat kisah keluhuran Guru Agung Buddha Gotama.

Tampak Depan

ViharaBuddhaGuna

Bangunan utama terdiri dari 3 (tiga) lantai, pada bagian depanya dilengkapi canopy yang berfungsi sebagai foyer, dihiasi oleh Pilar Asoka pada puncaknya.

Pada pilar kiri dan kanan disambut oleh patung kinara kinari, interior dinding belakang diukir relief “Buddha Kicca” (Kegiatan Sang Buddha Sehari-hari selama 45 Tahun Memberikan Pelayanan Dhamma pada Semesta Alam) yang menjadi ikon Vihara Buddha Guna.

Ajaran Sang Buddha tentang muncul dan Lenyapnya Dukkha yang bersumber pada Moha, Lobha, Dosa, terukir dengan indah pada lantai yang ditutup oleh kaca.

Dan interior plafondnya terpahatkan kata-kata Indah pujian Terhadap Perenungan Kebajikan Sang Buddha (Buddhanusati).

Bangunan ini tampak semakin megah dengan lilitan Naga Erakapatta yang mengitari bangunan utama yang penuh dengan relief mengisahkan keagungan Sang Buddha. Pada puncaknya berkilauan stupa yang terkenal sebagai ciri khas bangunan Buddhis.

(Gambar Kemegahan Bangunan Utama)

Kemegahan dan Keindahan Bangunan Utama dengan Memperhatikan Efektifitas dan Efisiensi dari Tuntutan Fungsi Ruang.

Puncak Bangunan Utama : Stupa

stupa

Stupa melambangankan Nibbana (kebebasan)  yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa  Dhamma yang diajarkan oleh Guru Agung Buddha Gotama dan menjadi tujuan setiap Umat Buddha.

 

 

 

 

 

Burung Merak Melambangkan Keindahan

Picture-114

Jika Singa melambangkan “Raja Rimba” maka Burung Merak melambangkan “Ratu Keindahan” di alam hutan, seperti halnya Sang Buddha adalah Raja Dhamma dan Dhamma adalah indahnya rasa dari segala rasa; “indah pada awalnya, tengahnya dan pada akhirnya itulah Dhamma”.

Demikian pula Burung Merak  melambangkan kegigihan Sang Buddha dalam membabarkan dan menghidupi Dhamma yang dimulai dari dini hari, seperti yang diuraikan dalam Mora Paritta (Syair Burung Merak).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *